Senin, 19 Desember 2011

my graduation without dady hero !

sudah lama aku ingin menceritakan ini, tapi baru saatnya aku punya waktu banyak untuk menceritakannya...

dear mylove dady...

tepat tanggal 18 dady diantar kerumah sakit untuk diperiksa, papa yg biasa mengendarai mobil tpi sekarang malah kakakku yg menggantikannya krna keadaa papa tak begitu fit. diperjalanan kerumah sakit papa masih sempat membicarakan tentang wisudaku yg 3hari lagi akan datang, " siapkan bajumu nak, jgn sampai semua akan gagal pada acara bahagiamu" dengan senang hati aku menjawab "iya papa, cepatlah sembuh karna aku sangat mengharapkan kedatanganmu dihari itu".
pada hari pertama papa diantar keadaan papa masih baik... seperti biasanya bercanda dengan kami sekeluarga...
bahkan aku masih sempat tinggal pergi papa di rumah sakit karena aku harus gladi wisudaku nanti.
pulang balik rumah sakit dan rumah keadaan papa semakin buruk, papa muntah terus dan terlihat sangat lemah dan mulai hilang rasa becandanya. bahkan ia berkata " kasihan hari kebahagiaan anakku sebentar lagi tapi kita malah di rumah sakit dan tidak bisa santai santai"...

aku berdoa, bersujud dan terus menyembah kepada allah untuk beri aku keajaiban sembuhkanlah papa, aku tak peduli jika papa tak bisa hadir dihari kebahagiaanku, tapiii ku mohon sembuhkanlah papa..ambilah sebagian apapun yg bisa kau ambil dari sebagian tubuhku untuk menopang sakit papaku tuhanku yg maha besar. aku sangat sayang papa begitupun mama, kakak dan terlebih adikku yg masih kecil.

hari semakin cepat, kesabaran kami sekeluarga mulai diuji, mama aku dan kakak masih terlihat sangat tegar. krna besok adalah hari wisudaku "21 september 2011" mama dan kakak harus siap tenaga untuk hadir besok, aku tahu papa tidak akan hadir karna papa masih dm keadaan sakit.

dan hari ini pun tiba, hari kebahagiaanku..dimana pengukuhanku tanpa papa yg melihat...hanya mama dan kakkaku yg akan hadir. aku berusaha tegar padahal aku sangat berharap papa akan hadir...karena ini adalah hari yg papa tunggu2 bukan hanya aku. tapi ini adalha hari yg papa sering tanyakan ke aku, hari dimana papa akan sangat bangga dan sangat bahagia melihatku menggelar Amd. Keb.
apakah papa tahu? aku hari ini wisuda? apa papa tahu hari ini aku tlah selesai kuliah? apa papa tahuuu?

aku duduk diantara teman2ku yg tersenyum lepas, tertawa bahagia, dan mengobrol dengan sesama menanyakan apakah ibu dan bapakmu hadir? dan pertnyaan itu tertuju padakku? "apakah ayahku hadir?" aku sedikit terdiam, apa yang harus aku jawab, aku ingin teriak, aku ingin lari menangis sekencang2nya dan memeluk papa, aku ingin menangis memeluk mama dan kakkakku kenapa papa tidak bisa datang? kenaaaapaaaa? " ya allahhh aku tak boleh egois. aku harus kuat. bukan ini yg papa inginkan di hari kebahagiaanku. jika aku sedih papa tidak akn bisa melihat foto2 wisudaku dengan senyuman yg indah< aku harus kuat sekuat papa yg sering memberikan aku kekuatan dan semangat yg luar biasa" dalm hatiku berkata " aku janji setelah papa sembuh aku kan merawat papa dan mama dengan baik, papa kembalilah kepelukan kami berempat; mama, kakkak, aku dan adikku. kami sangat butuh papa"

*cerita sedikit tentang sosok seorang papa;
papa adalah seorang sosok yg tegas, papa selalu mencipyakan canda diantara keluarga, papa adalah pelengkap disaat kami kekurangan, papa adalah segala2nya meski kadang papa selalu jadi sosok yg keras terhadap kami, papa selalu jadi penyemangat disetiap orang yg datang padanya, papa adalah tempat mengaduh...

pengukuhan akan dimulai, semua akan cepat berakhir tanpa papa yg harus lihat akuuu akan di pindahkan togaku.
sudah giliranku untuk berdiri dan menunggu namaku dipagungnggil,
salam hatiku baiklah papa aku akan berdiri dengan kekuatanmu, hari ini untuk papa dan aku akan tersenyum.
aku naik di ats panggung, tersenyum dan ingin sekali menangis. tapi TIDAK , Aku tak bisa lakukan ini di hari bahagiaku yg papa harapkan !

aku pulang dengan kebaya yg masih aku kenakan, pulang ke tempat papa berbaring sekarang yaitu bukan rumah kami, tapi rumah sakit.
papa sedang terbaring lemah dan barusan saj muntah, aku tiba2 langsung meluk papa dan sedikit air mataku mengalir...papa ini togaku, ku pakaikan pada papa. dan dia sempat memelukku lagi dan berkata selamat anakku. kemudian kami sempat berfoto dan papa beristiraht kembali.

malamnya papa malah semakin parah, bahkan tensi papa naik sekali dan berulang2 kali suster dipanggil untuk membenarkan infus di tangan papa. sering berdarah dannnn aaarggghhhh akuuu tak sanggup melihat pap seperti itu.

mama dan tanteku mengaji, akupun ikut mengaji dan memegang tangan papa yg di infus untuk menahan dari gerakan aktif papa yg tidak sadar bahkan mulai tidak sadar bahwa dy sedang dipasang infus.
aku menangis dan berkata pada papa " papaaa, bisakah tanganmu untuk tetap dian dan jangan sering bergerak? krna sering saja berdarah papa. kumohon kuatkanlah hatimu dan tenangkanlah fikiranmu...tidurlah nyenyak papa seperti hari2 kemaren. ku mohooon dgn suara tersedak sedak. aku menangis" dan papa terbangun mengarah ke wajahku... dia melihat bahwa aku menangis, mama dan tante2ku ikut menangis. papa bilang "kenapa ane menangis?" aku akuuu semakiiiinnn malah ingin menangis dan tak sanggup menahan tangisanku di depan papa..aku menjwabnya dsetergar mungkin " bagaimana aku tak menangis papa, aku melihat papa tersiksa dan tak tenang sepeti ini..bagaiman aku tak sedih? papa sedang sakit"
papa mulai tak sadarkan diri dan mulai lupa tentang kami, bahkan papa tak tahu bahwa dia sedang sakit parah. aku masih terjaga saat malam itu...tepat sudah jam 02.00 pagi, aku masih menjaga papa..masih dengan posisi yg sama memegang tangan papa. dan papapun  tenang dnan bisa tidur sedikit tenang, aku melepaskan tangan papa dan aku pergi mengambil wudhu untuk tahajud....

diruang itu aku shalat ditengah2 keluargaku, aku berdoa memohon menyembah semua yg ku lakukan untuk menghadap di hadapan allah untuk papa. tangisanku benar2 tak bisa aku tahan. doaku " ya allahhhh....

to be continued...